*PERTEMANAN SEJATI*
engkau selalu ada dikala aku membutuhkanmu
engkau selalu setia ,saat aku dalam kebingungan
kebingungan akan sesuatu yang hilang dalam hatiku
dikala senja telah menyapa ,dikala ruang telah gunda
kau selalu melengkapi!
melengkapi serpihan hati yang sudah sirnah di hempas angin
sahabatku...!!!!!!!!!!
terima kasih atas kesetianmu
terima kasih atas semu ilmu yang kamu berikan
ilmu yang tidak mungkin aku dapatkan ditempat manapun
sahabatku …!!!!!!!!!!!!
kau memberikan semangat yang baru dalam hidupku
engkau memberiku arti, arti dari sebuah ikatan persahabatan
bukan ikatan teman yang kosong belakang
sahabatku
aku berharap padamu,
jangan pernah tinggalkan aku
sendiri menjalani hidup dalam dunia yang panah ini
aku tdk ingin luka yang sudah lama menutup
kembali menganga lagi .
temanku,
sahabat sejatiku!!!!!
PUISI RINDU BUAT TEMAN
Teman,
Kala diriku terjerat di penjara cinta
Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu
Kala sepi berlabuh di dasar kalbu
Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu
Kala menanti kepastian sejuta persoalan
Kau hadir membelai luka
Bingkisan kata menari dihujung jemari
Seakan mengerti bisikan hati.
Teman,
Hari berganti hari
Masa berlalu memakan waktu
Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu
Menanti malam menjemput siang
Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.
Teman,
Bunga yang dimiliki orang
Ditaburi warna kekusaman
Begitulah jua..
Suramnya wajah keperempuananku
Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ
iwa meruntun merayu ketenangan
Bertamu disudut kehidupan
Lipatan rahsia kau kailkan
Lalu terapung tanpa jawapan
Murni jiwamu yang menyentuh perasaan
Keikhlasanmu yang merawat kesedihan
Ingin menyemai nostalgia silam
Agar ikatan membuihkan kemesraan.
Teman,
Tanpa kusedar dan tanpa kuduga
Dirimu menanam pohonan cinta
Sedang diriku sudah berpunya
Walau diri diselimuti sengsara
Kini..
Susunan bicara berbaur cinta
Mengungkap istilah sebenarnya
Antara setia dan airmata.
Teman,
Sepi, resah dan duka
Itulah rencah kekosongan hidupku
Tatkala bicaramu sirna di mataku
Senyum dan tawa
Menguntum tanda gembira
Tatkala rancak berbicara
Justeru diriku..
Menyingkap tirai bicara.
Teman,
Andainya puisi ini kau fahami
Andainya jeritan hatiku kau selami
Andainya impianku bisa kau penuhi
Kau tidak berlari mengejar mimpi
Menghitung hari menanti realiti.
PUISI adalah Hatimu
Kau jatuh ..
Kau lemah ..
Kau panik ..
Kau menangis ..
Hatimu bergulir tak menentu
Mencoba mencari pegangan dimana pun itu
Mencoba mencari keteduhan di tengah teriknya matahari menyengat
Dan terpaan hujan yang menggelegar oleh petir petir makian
Dan kau terlelap ..
Tak ingin terbangun ..
Sesaat kau tenang dan mampu bertahan dalam mimpimu
Namun mata itu sejenak mencari cari, cerita yang kini tengah berlangsung
Sejauh mana aku sudah berjalan?
Seperti apakah kisah yang kelak akan kutempuh?
Sanggupkah aku meraih semua impian yang sarat beban dan kehilangan ini?
Tangis itu membuncah di dada .. dan terhempas lah sudah semua impianmu ..
Kawan ..
Kau bukanlah dirimu yang dulu .. yang sekarang atau yang esok
Kau berubah demi perjalanan hidup yang kau tatihkan hari demi hari
Kau sanggup dengan atau tanpa tongkat yang membantumu berdiri
Kau adalah dirimu yang sebenarnya .. ketika hempasan angin membuangmu jauh tersuruk
Kawan ..
Kau adalah tegar yang sejenak lelah oleh waktu dan fikiran
Kau adalah kesanggupan yang sesaat terlelap oleh tidur panjang yang melenakan
Kau adalah semangat bagi manusia manusia yang membutuhkan tangan tangan lembutmu
Kau adalah keberhasilan yang belum tersampaikan oleh hikmah dan kedewasaan
Kawan ..
Ku tahu kau bisa ..
Sekalipun tiada doa dan harapan yang bercerita padamu
Sekalipun tiada kemudahan yang membukakan jalan jalan buntu lagi menyempit
Sekalipun tiada langit langit teduh memayungi ketika letih menyapa
Dan kini ..
Rintik rintik hujan meredam kegalauan hatimu ..
Pelangi pelangi sore .. mengibarkan senyuman menentramkan fikirmu
Dan kunang kunang malam, menjaga tidurmu hingga lelap pun bersama
Tak ada yang kau ragukan
Tak ada yang kau takutkan ..
Takdirmu berbicara ketika kau sanggup melewatinya ..
Atau terpuruk kian surut .. hingga kau terlupakan ..
Selasa, 14 Desember 2010
Browse » Home
PUISI
Diposting oleh
muhammad khoirul
di
01.25
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar